Sabtu, 02 Januari 2016

Nahkoda yang Hebat

well.
sebenernya aku iri sama anak lain yang sering di kunjungi sama ortu.
Atau paling nggak deket sama ortu.
Kesibukan ortu yang akhirnya memaksaku buat merasakan jadi anak rantau yang ga pernah dikunjungi, jarang di telepon itu udah biasa.
Sampai waktu ospek pun, yang lain ditungguin, aku ga ada yang nungguin.
Udah nangis-nangis sendiri, ngerjakan tugas sendiri, nyiapin tugas ospek sendiri. Bah!

Sampai saat ini pun, aku lagi sakit ya sakit-sakit sendiri. Nangis sendiri dah di kamar.
Gak pernah gitu kalo nganter aku, sempetin semalam atau dua malam nginep di kos.
Gini ini, aku bingung apa yang harus aku lakuin waktu sakit.
Aku ga mau nyusahin sodara yang di Malang.

Tapi suatu saat, ayah pernah bilang "bahwa nahkoda yang hebat lahir dari laut yang buas"
Maka aku mengerti maksud ayah itu.
Aku cuma bisa menangis.
Benar, hidup ini tak segampang yang dikira.
Ayah mengawasi dari jauh tanpa harus membuatku merasa nyaman karena terus diperhatikan.
Ayah sayang padaku, tapi tak ingin membuatku terlena dengan segala fasilitas yang diberikan
Karena nantinya aku akan semakin dewasa.
Hidup sendiri dengan berbagai rintangan.
Dan manja bukan lagi saat yang tepat untuk anak 18 tahun

SAKIT

hallo
ketemu lagi sama aku yang cantik jelita HAHA

anyway, ini minggu dimana aku pusing 7 keliling. Minggu yang bener-bener bikin capek.
Di minggu yang harusnya aku mempersiapkan diri untuk ujian akhir, aku malah sakit.
Mulai dari sinusitis sampai daya tahan tubuhku nge-drop.
Berawal dari cuaca di Malang yang begitu dingin membuat sinusitisku kumat.
Ditambah lagi karena terlalu bersemangat dengan yang namanya tugas, aku sampai lupa untuk makan dan minum.
Alhasil, makanan dan minuman yang aku makan ngawur, ga pernah teratur.

Yah uma berbagi pengalaman sih. Seharusnya sesibuk apapun kamu, jangan lupa untuk makan minum dan jaga kesehatan. Akan lebih baik lagi jika menyempatkan untuk olahraga. Jangan seperti aku yang telat ke rumah sakit untuk periksa sinusitis. Akhirnya daya tahan tubuh menjadi semakin lemah. Dari sinusitis yang awalnya biasa saja, akhirnya menjadi pusing. Tapi pusingnya hanya disebelah kiri saja. Ini menyiksa!
Tapi aku berusaha tegar, berusaha meyakinkan orang lain bahwa aku sehat dan baik-baik saja.
Mereka gak pernah tau bahwa dibalik keceriaanku, aku menahan pusing dan sinusitis yang amat sangat menyiksa.
Dan aku menyesal karena tidak mengiyakan omongannya zakik (re: cowokku) untuk segera periksa ke dokter.
Oke, ga lagi-lagi deh buat telat makan, minum obat dan olahraga apalagi telat ke dokter.